DISCLAIMER


Hati-hatilah di dalam investasi/trading di pasar modal karena ada risiko kerugian. Luangkan waktu anda untuk mempersiapkan investment plan/trading plan yang baik sehingga anda siap untuk menanggung keuntungan maupun kerugian. Kerugian atas investasi/trading menjadi tanggung jawab masing-masing pemilik modal.

Selasa, 23 September 2008

NEWS 23-09-2008

Medco Energi Internasional (MEDC) siap menjual gas sebesar
1 juta mmscfd gas ke Tarakan, Kalimantan Timur. Medco selaku
kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang ada di Tarakan,
mendukung menjual gasnya sebanyak 1 MMSCFD per hari untuk
keperluan kluster. Program gas kota rencananya akan dibangun
di Tarakan, Kalimantan Timur dengan memanfaatkan suplai gas
dari Medco. Pembangunan infrastruktur baru akan dimulai tahun
depan. Dengan cluster gas di perkotaan ini, setiap rumah tangga
akan mendapat pasokan gas melalui pipa-pipa gas. Jumlah
rumah tangga di kota Tarakan sekitar 36.000 rumah tangga dan
180.000 penduduk. Lebih jauh akan dibuat tambahan kluster gas
di daerah Tarakan dan sudah mendapatkan dukungan dari
pemegang saham terkait. Saat ini Medco mampu memproduksi
gas mencapai 21 MMSCFD.

Medco Energi Internasional (MEDC) segera mengucurkan USD
125 juta atau sekitar Rp 1.15 triliun untuk pembangunan pabrik
etanol (USD 45 juta) di Lampung dan Proyek Migas (USD 80 juta)
di Lematang, Sumatera Selatan. Seluruh pendanaan proyek etanol
akan dibiayai kas internal.
Apexindo Pratama Duta (APEX) membantah kabar bahwa
pihaknya akan melakukan stock split dan rights issue dalam waktu
dekat ini. Hingga kini, manajemen belum memiliki rencana
corporate action.

Total pasokan gas Perusahaan Gas Negara (PGAS) ke PLN
pada tahun depan mencapai 200-230 mmscfd dengan harga
setara industri, yaitu USD 5,6/mmbtu. Gas itu antara lain dialirkan
ke pembangkit PLN seperti PLTU Tanjung Priok dan PLTU Muara
Tawar. PLTU Muara Tawar sebenarnya sudah mendapat pasokan
gas sejak beberapa minggu lalu, tapi baru akan mencapai volume
total pada tahun depan.

PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan Hexindo Adiperkasa (HEXA)
akan melakukan finalisasi kontrak senilai USD 520 juta di Las
Vegas, Amerika Serikat. Dalam rencana pembelian 160 unit alatalat
berat tersebut, KPC akan memilih 1 dari 3 pendana yang
berminat, yaitu IDC milik pemerintah Kanada, GE Capital dari
Amerika Serikat dan Mitsubishi dari Jepang. Semula rencana
pengiriman ditargetkan mulai dilakukan pada Januari 2009 hingga
2011. Namun KPC meminta pengiriman dipercepat, mungkin mulai
akhir tahun ini. Sementara mengenai kontrak tambahan USD 130
juta yang ditawarkan HEXA pada KPC, sepertinya akan mengalami
penundaan karena hingga saat ini belum memperoleh
kesepakatan.

Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menyatakan tidak
melakukan aktivitas eksplorasi pencarian sumber daya mineral
selama 6 bulan ke depan mulai Oktober 2008-Maret 2009 selain
area yang telah memperoleh izin eksplorasi. Selama tahun ini
perseroan akan memproduksi batu bara sebanyak 10 juta ton,
dengan volume penjualan mencapai 13 juta ton. Pada tahun
depan ditargetkan naik 20% menjadi 15 juta ton, dengan produksi
batu bara sebesar 11 juta ton.

Aneka Tambang (ANTM) menyatakan telah menertibkan aksi
anarkis yang dilakukan oleh pelaku penambangan emas tanpa izin
(PETI) di sekitar wilayah operasi Tambang Emas Pongkor meminta
bantuan aparat keamanan dari kepolisian dan TNI. Menyusul
insiden tersebut, kegiatan penambangan maupun pengolahan bijih
emas tetap berjalan normal. Penertiban ini bermula dari aksi
sekira 700 orang pelaku PETI yang berlokasi di dekat tambang
emas Pongkor, yang meminta pembebasan pelaku.

PT Bakrie Power – anak usaha Bakrie & Brothers (BNBR) - akan
menggarap 3 proyek PLTU batu bara dengan total kapasitas daya
mencapai 2.710 MW. Sumber energi batubara akan datang dari
Bumi Resources (BUMI). Ketiga proyek itu adalah Tanjung Jati
A, Cirebon 2x660 MW, Pendopo, Sumatera Selatan 2x630 MW,
dan Sangata, Kalimantan Timur 2x65 MW. Dua proyek di
antaranya yakni Pendopo dan Sangata merupakan pembangkit
mulut tambang. Proyek Tanjung Jati A ditargetkan mulai
konstruksi pada akhir 2009 dan selesai pada 2014. Saat ini
perseroan tengah melakukan tender konstruksi proyek tersebut
dengan peserta antara lain investor asal China dan Jepang. Selain
Bakrie, saham PLTU Tanjung Jati A juga dimiliki antara lain
investor asal Inggris, International Power dan Jepang yakni
Toyota Tsosho. Proyek PLTU Pendopo masih menunggu kepastian
transmisi kabel listrik Sumatera-Jawa karena rencananya produksi
listriknya akan ditransfer ke Jawa. Selain PLTU, Bakrie juga akan
ikut menggarap proyek pembangkit berbahan bakar panas bumi di
Ende, NTT dengan kapasitas 30 MW.

Semen Gresik (SMGR) membatalkan rencana mencari dana
USD300-500 juta dari obligasi karena situasi yang kurang
kondusif.

Budi Acid Jaya (BUDI) menargetkan laba bersih Rp100 miliar
tahun ini menyusul beroperasinya PLTBG (biogas) sehingga
memangkas biaya operasional. Selain itu, penjualan tapioka
memberi kontribusi hingga 70%, ditopang oleh penjualan gula cair
dan kimia lain. BUDI juga mengalokasikan USD50 juta untuk
capex tahun ini untuk revitalisasi mesin dan pembangunan PLTBG
(biogas). BUDI juga beerncana mulai membangun pabrik ethanol
berkapasitas 75 juta kl/tahun dengan biaya USD43 juta yang
diambil dari hasil rights issue.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berencana meningkatkan plafon
kredit mikro dari posisi saat ini sebesar Rp 100 juta menjadi Rp
500 juta untuk mendorong pertumbuhan bisnis di sektor itu.
Pertumbuhan bisnis mikro saat ini telah berkembang sesuai
dengan laju pertumbuhan ekonomi yang banyak dipengaruhi
pergerakan harga bahan bakar minyak, harga komoditas dan laju
inflasi yang meningkatkan kebutuhan modal kerja. Sektor mikro
yang didominasi perdagangan, jasa, industri dan pertanian telah
berkembang pesat dan membutuhkan dukungan pendanaan yang
lebih besar dalam rangka ekspansi bisnisnya. Hingga Juni 2008,
BRI menyalurkan kredit mikro sebesar Rp 3,5 triliun dan
ditargetkan hingga akhir tahun akan disalurkan senilai Rp 10
triliun. BRI juga akan memperluas layanan kredit mikro pada
industri kreatif yang tengah diupayakan modifikasi ketentuan
bank, salah satunya tentang relaksasi jaminan.

Indosat (ISAT) akan melakukan pembelian kembali obligasi
senilai USD 212 juta terkait dengan pergantian pemegang saham
pengendali perusahaan. Hingga batas akhir masa penawaran
pembelian kembali pemegang surat utang yang setuju menjual
kembali mencapai USD 205,8 juta. Nilai buy back obligasi
mencapai Rp 1,93 triliun dengan asumsi kurs Rp 9.380/USD.
Batas akhir masa penawaran pembelian kembali jatuh pada 16september pukul 17.00 waktu New York dan masa penyelesaian
18 september jam 10.00 WIB.

Panin Sekuritas (PANS) membatalkan rencana obligasi Rp300
miliar tahun ini, dan mencari pinjaman bank untuk mebiayai
transaksi margin. Obligasi I senilai Rp100 miliar yang jatuh tempo
18 Sep lalu, telah dilunasi menggunakan kas internal.
Bank Niaga (BNGA) menurunkan target pertumbuhan kredit dari
di atas 20% menjadi 14%. Pada semester II terjadi perlambatan
pertumbuhan karena semakin tingginya biaya kredit akibat
naiknya BI rate.

Penggabungan dua yaitu bank Niaga CIMB (BNGA) dan Bank
Lippo (LPBN) menjadi Niaga CIMB diperkirakan selesai pada
pertengahan 2009.

Menneg BUMN memperkirakan rencana IPO PT Krakatau Steel
dapat dilakukan sebelum akhir 2008, jika pasar saham di dalam
negeri kembali membaik (rebound).

Harga Patokan Ekspor (HPE) CPO bulan Oktober 2008 dipatok
USD 736 per ton dan pajak eskpor (PE) yang berlaku sebesar
7,5%. PE CPO bulan Oktober 2008 itu turun dibanding September
yang sebesar 10% dengan HPE USD 850 per ton.
Harga-harga kebutuhan pokok pada bulan puasa dan menjelang
hari Lebaran diperkirakan tidak akan terlalu bergejolak mengingat
masa panen beberapa komoditas yang tengah terjadi sehingga
inflasi bulan tersebut (September) berpotensi rendah.

Tidak ada komentar: